Kamu Adalah Guru Bagi Temanmu

Ada dua jenis manusia yang sangat sering berinteraksi dengan diri kita. Yang pertama adalah musuh kita. Yang kedua adalah teman kita; teman sejati, teman dekat, teman tapi mesra atau apapun lah istilahnya.

Dalam setiap kali berinteraksi maka kita akan memberikan suatu kesan bagi orang lain, secara implisit atau eksplisit. Semua kesan itu akan diolah oleh teman kita sebagai pengalaman dan pengalaman adalah guru.

Karena itu kita harus menciptakan sebuah kesadaran bahwa, kamu adalah guru bagi temanmu. Ya, dengan kesadaran ini maka kita bisa memulai untuk berlaku adil, bijak dalam prasangka, kata-kata dan perbuatan kita terhadap teman kita. Karena setiap aksi yang kita lakukan akan menjadi pelajaran bagi teman kita.

Ya, karena kamu adalah guru bagi temanmu. Disini yang kita butuhkan adalah itikad baik, itikad baik datang dari latihan, latihan dan latihan.

Comments

Anonymous said…
Kayaknya gak terlalu tepat kalo kita jadi guru bagi teman (atau sebaliknya). Apa yang dilihat teman pada diri kita akan dinilai. Kalau penilaiannya buruk, dia akan ngasih kritik, dan itulah teman sejati.
Anton William said…
Yah, itu bagian dari interaksinya, jadi guru toh harus senang terima kritik juga toh? Yang saya tekankan di sini adalah adanya niatan yang positif dalam setiap interaksi kita dengan orang lain. Motivasinya dibenarkan, ucapannya dijaga dan perbuatannya dipelihara. Soalnya banyak juga orang yang memanfaatkan ketidaktahuan temannya, soalnya temannya cuma dianggap kacung. Hiiiy..
Anton William said…
Ini tentang paradigma lhow.. :D

Popular Posts