Kesalahan Adzan Maghrib SCTV

Unsur dramatis lebih dikedepankan ketimbang rasio. Coba tengok siaran adzan magrib SCTV. Pada awal adzan terlihat Ustadz Jefry berakting mengumandangkan adzan maghrib dengan latar belakang piringan Matahari yang mulai tenggelam di balik punggung bukit.

Kalau diamati dengan kacamata orang awam memang terasa tidak ada yang salah. Namun jika kita teliti lebih jauh ternyata tayangan ini jelas-jelas hanya bermaksud menampilkan unsur dramatisnya saja; seorang muadzin yang lagi mengumandangkan adzan bersamaan dengan penampakan bola merah matahari nampak "keren".

Perasaan "wajar" muncul sebagai akibat penayangan yang berulang-ulang oleh pihak televisi (yang kemudian dianggap benar oleh masyarakat). Maghrib seharusnya dimulai ketika seluruh piringan matahari telah tenggelam di horizon barat dan menyisakan warna kemerahan di langit barat. Selama warna kemerahan di langit masih ada maka kita bisa melakukan shalat maghrib.

Jadi terkadang percuma juga jika kita melihat dialog ini-itu di televisi sambil ngritik sana-sini sementara televisi sendiri tidak mampu memberikan edukasi yang baik kepada pemirsanya. hal ini juga yang semakin menjadi friksi atas upaya memajukan kehidupan bangsa :P.

Sementara itu Ustadz Jefrey, sebagai dai dan seleb, juga harus lebih memperhatikan dengan serius rasio seperti ini sehingga sebagai panutan dia tidak memberikan pelajaran yang salah untuk masyarakat. Bukankah iman dan rasio itu saling melengkapi satu sama lain?