Ninok Leksono, Menulis, dan Hadiah

Kemarin Prodi Astronomi mengadakan acara lokakarya jurnalistik. Tidak tanggung-tanggung, pembicaranya adalah Ninok Leksono yang merupakan redaktur senior koran Kompas.

Ninok Leksono, alumni Astronomi ITB angkatan '75, disebut-sebut oleh bu Nana sebagai penulis yang "tidak membuat jarak dengan pembacanya". Saya sempat menikmati beberapa tulisan Ninok di Kompas cetak, dan memang tulisan Ninok selalu menarik untuk disimak, khas dengan alur cerita yang baik. Saya yakin bahwa Kematangan seorang Ninok diasah oleh pengalaman.

Ini bukan kali pertama saya bertemu Ninok. Di Nusa Dua saya sempat bertemu Ninok dan janggutnya. Waktu itu Ninok datang untuk meliput acara Asian Pasific regional Meeting. Dua tahun berlalu ternyata saya ketemu lagi, kali ini Ninok masih lengkap dengan janggutnya :).

Ninok menjelaskan sekilas mengenai aktivitas menulis berikut kiat sukses untuk menjadi penulis yang baik. Ninok juga memberikan beberapa referensi tentang menulis. Pada akhir acara dilaksanakan diskusi.

Selesai memberikan materi oleh Ninok, bu Nana menyempatkan waktu untuk memberikan kuis. Tentu saja bukan kuis kosmologi, melainkan kuis menulis, yang nantinya akan dinilai oleh Ninok. Sebenarnya agak mengherankan juga kenapa ada kuis menulis karena materi yang disampaikan Ninok sama sekali bukan materi workshop menulis. Namun tetap saja kuis dilangsungkan. Mahasiswa diminta menulis tentang supernova 2006gy atau planet luar-surya Gliese 581 c. Bagi mahasiswa dengan tulisan menarik akan dijadikan menantu oleh Ninok, hehehe becanda ding, dapet hadiah kata bu Nana. Eh, anaknya Ninok, namanya Alma (Fisika ITB '01), kuliah di Inggris untuk jurusan fisika teori lho.. (masih nyambung aja..?) :)).

Demi hadiah akhirnya saya mencoba :P. Saya memilih untuk menulis tentang Gliese 581 c karena saya belum membaca berita tentang supernova 2006gy. Lima detik, 30 detik, satu menit, lima menit, saya masih belum punya ide, saya malah menyempatkan mengobrol dengan teman-teman. Sehabis mengobrol saya malah membuat kopi. ya, mau gimana lagi, saya belum dapat ide menulisnya. Ini namanya "pemaksaan pikiran" :P.

Kemudian saya jadi ingat sebuah film, saya tidak ingat judulnya, yang salah satu moral ceritanya; menulis itu ya menulis saja, tidak usah menunggu ini-itu. Ya sudah, saya cobakan ilmu ini. Hasilnya? Masih mampet saudara-saudara!

Ah, ketimbang capek-capek maksain pikiran biar encer, saya jadi kepikiran untuk menulis alamat blog saya saja di lembaran kertas yang akan saya kumpulkan. Mungkin saya beri kalimat tambahan: pak Ninok yang baik, kalau ingin tahu tentang Gliese 581 c, silahkan baca di blog saya saja, karena saya pernah menulis tentang planet ini. Kira-kira kalau saya menulis seperti itu saya bisa naik podium ngga, ya? :)).

Comments

ismansyah said…
klo kata dewi lestari tadi (baru banget ikut talkshow nya hehehe senangnya) menulis itu hanya bisa untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain..hehe tah apa maksudnya. Btw klo hadiahnya dapat kesempatan buat lebih deket ama
anak FI 01 itu kayanya bakalan lebih semangat deh hehehehe...(ampun pak..!)

Popular Posts