Planet Baru dan Kehidupan

Ilmuwan dari ESO mengumumkan penemuan planet ekstrasolar baru. Planet ini unik karena ukurannya yang sekitar 1.5 kali jari-jari bumi. Massa planet ini diindikasikan 6 kali massa Bumi kita. Planet ini dinamai Gliese 581 c, yang berarti planet kedua yang ditemukan mengorbit pada bintang Gliese 581. Bintang Gliese 581 berjarak 20.5 tahun cahaya dari Matahari.

Sejauh ini ilmuwan cukup bergembira karena Gliese 581 c adalah planet ekstrasolar terkecil yang berhasil ditemukan, sekaligus sebagai planet ekstrasolar yang paling mendekati fisis Bumi. Sejauh ini sebagian besar planet yang ditemukan memiliki massa beberapa kali lebih besar dari massa Jupiter (planet terbesar di tatasurya kita) dan jarak orbit yang sangat dekat ke bintang induknya.

Salah satu isu yang hendak diburu oleh ilmuwan dalam projek pencarian planet ekstrasolar adalah menemukan planet dengan massa yang dekat dengan massa Bumi dan berada pada orbit layak huni. Kelak kita akan mencoba mengetahui tempat yang layak untuk menjadi bumi ke dua dan apakah ada kehidupan di tempat tersebut. Tentunya kita tahu bahwa sampai saat ini satu-satunya planet di alam semesta yang kita ketahui bisa dihuni oleh kehidupan adalah planet Bumi.

Namun sejauh apakah keberhasilan ini? Jawabannya terlihat agak pesimistik, angan-angan akan kehidupan lain di luar bumi masih jauh dari harapan. Gliese 581 c sebagai penemuan paling berhasil sejauh ini masih jauh dari harapan kita. Tetapi sebagai langkah awal kita patut untuk optimis.

Mari kita tinjau beberapa aspek fisis dari planet Gliese 581 c sambil membayangkan diri kita berada di sana..

Massa
Massa planet ini terlalu besar, 5-6 kali massa bumi berarti planet ini memiliki percepatan gravitasi sekitar 2.5 kali percepatan gravitasi Bumi. Tentunya jika manusia singgah ke permukaan planet ini maka kita akan merasakan percepatan yang tidak lazim. Sementara kita juga bisa mengetahui bahwa rapat rata-rata dari planet ini adalah sepertiga kali rapat rata-rata planet Bumi. Jika manusia bermaksud untuk tinggal di planet Gliese 581 c maka manusia harus menggali hingga kedalaman 0.2 jari-jari planet alias 1800km!! Sungguh kedalaman yang belum berhasil dicapai oleh teknologi manusia di Bumi.

Jarak ke Bintang Induk
Gliese 581 c memiliki jarak 1/13 Satuan Astronomi dari bintang induknya. Tentu saja jika kita bandingkan dengan jarak Bumi-Matahari maka jarak Gliese ke bintang induk sangatlah dekat. Tetapi penelitian astrobiologi mengemukakan bahwa Gliese 581 c berada dalam zona layak huni karena bintang induknya hanyalah sebuah katai merah yang cahayanya jauh lebih redup dibandingkan Matahari. Artinya, dari segi temperatur permukaan planet Gliese 581 c berada dalam rentang yang dapat mendukung kehidupan. Diperkirakan amplitudo temperatur permukaan planet ini berkisar pada angka 0 hingga 40 derajat Celcius.

Tetapi ingat, tidak segampang itu menyimpulkan dukungan lingkungan terhadap kehidupan. Ok, dari segi temperatur sudah mendukung. Namun kita harus meneliti apakah air benar-benar ada di planet Gliese 581 c? Apakah atmosfer berupa oksigen cukup berada di permukaan planet? Apakah fotosintesa dapat terjadi di permukaan planet? Apakah sumbu orbit planet cukup menguntungkan bagi keberadaan kehidupan?

Bintang Induk
Planet Gliese menginduk pada bintang katai merah yang merupakan jenis bintang yang memiliki temperatur rendah. Artinya puncak energi yang dipancarkan oleh bintang ini jauh di bawah 3000K yang artinya energi yang dipancarkan oleh bintang ini didominasi oleh energi infra merah. Energi infra merah memang tidak membahayakan. Tetapi dapat kita bayangkan bagaimana kehidupan yang harus peka dalam panjang gelombang panjng ini. Secara visual kita akan merasakan suasana gelap di permukaan planet ini, kurang nyaman memang.

Periode Orbit
Satu tahun planet Gliese 581 c adalah 13 hari. Tentunya perbedaan ini tidak begitu signifikan bagi kehidupan. Tetapi kita belum mengetahui berapa panjang satu hari di planet ini. Tentunya kita berharap panjang satu hari di planet ini berada dalam rentang nyaman, mungkin, 15 hingga 50 jam. Jika berada di luar waktu tersebut maka tubuh kita mungkin akan kesulitan dalam mendukung ritme kehehidupan kita di sana.

Keberadaan Kehidupan Jenis Lain?Jika sedikit berspekulasi maka kita mencoba mengarahkan pencarian kita pada jenis kehidupan yang lain di planet ini. Di permukaan planet ini, jika ada tanaman, maka kemungkinan besar bukan berwarna hijau (sesuai dengan penelitian ilmuwan astrobiologi). Juga kita harus membayangkan jenis tumbuhan yang lebih “kekar” ketimbang makhluk di bumi mengingat gravitasi permukaan planet Gliese 581 c yang 2.5 kali gravitasi bumi.

Tidak mudah untuk mencari kehidupan di luar bumi. Sejauh ini manusia telah mencoba meneliti zona layak huni di tata surya. Zona layak huni ini berisi planet Bumi, Venus, dan Mars. Bulan telah terbukti tidak memiliki kehidupan karena bulan tidak memiliki air dan atmosfer. Venus terlalu panas, di atmosfernya terjadi efek rumah kaca yang sangat dahsyat menjadikan Venus sebagai planet terpanas di tatasurya. Semenatara Mars dengan jejari setengah kali jejari Bumi walaupun memiliki atmosfer dan endapan air tetap saja tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Anti Sains?
Jadi saya seorang antisains? Whoa.. tidak. Saya tidak antisains. Saya hanya mencoba meletakkan posisi sains pada tempat yang wajar. Kita tahu bahwa banyak sekali penyederhanaan (simplifikasi), reduksi, dan spekulasi dalam sains. Terkadang metode yang kita gunakan dalam sains membuat kita sombong dan berkata kita telah memecahkan segala-galanya. Padahal teori yang kita bangun sesungguhnya jauh dari realitas yang sebenarnya.

Jadi untuk saat ini saya hanya mencoba memberikan gambaran bahwa sains yang kita kembangkan sampai saat ini masih belum kokoh, sehingga terkadang terlalu dini kita menyimpulkan "hal-hal besar di alam sana".

Dan, sains hanyalah sebagian dari ilmu pengetahuan.

Comments

Popular Posts