Berita Gawat!


Di suatu siang yang bolong
AW: Tek.. tek.. tek.. (Lagi ngetik di komputer Labkom astro)
IMAB: Ton.. Ton.. gawat, Ton!
AW: Apaan, man?
IMAB: (Sambil menyodorkan dua lembar kertas, satu berwarna biru, satu lagi berwana putih) Nih..
AW: (Baca tulisan di kertas sambil manggut-manggut) Nah lho.. Udah keluar? Waduh, gawat nih.. Kasih ke yang muda-muda aja laaaah..


Bagai petir di siang bolong ini berarti kabar baik sekaligus kabar buruk. Proposal penelitian pengamatan hilal berbasis CCD yang kami ajukan untuk lomba riset mahasiswa lolos seleksi. Sebenernya ini bukan berita yang mengejutkan buat saya, saya sudah prediksi ini sebelumnya bahwa proposal bakal lolos. Alasan kenapa saya bersimpulan seperti ini sederhana saja: isu sosial-budaya semacam ini sangat menarik perhatian karena permaslahan perbedaan kalender sering terjadi. Satu lagi, kami memberi solusi, bukan janji.

Lolos berarti sebuah keberhasilan, ada kepuasan pribadi, akhirnya kami berkesempatan untuk melakukan penelitian serius untuk memberi solusi alternatif permasalahan perbedaan awal bulan Hijriyah. Kami bisa berkontribusi buat bangsa dan agama (caelaaaaah.., gaya benuul..). Dari 27 himpunan (masih 27, gitu?) hanya 7 himpunan yang diloloskan. Tapi berita buruknya; saya punya halangan akademik yang harus segera diobati berbarengan dengan waktu penyelenggaraan riset. Makanya dari awal hari saya melengserkan diri dari posisi ketua tim, sulit membagi pikiran untuk situasi kritis seperti sekarang.

Yang pasti saya harus pikir-pikir ulang apakah saya akan menyelesaikan ide ini bersama tim riset atau tidak. Tergantung pertemuan tim selanjutnya. Sedini mungkin saya sudah bilang ke Keton (Ketua Himastron) bahwa kami yang dewa-dewa bisa mundur kalau keadaaan memaksa, sehingga Divisi Keprofesian harus siap memberikan back up. Keton said; Yes!

Sorenya saya, Isman, dan Dewa mendatangi LPKM (Dewa bukan anggota tim, tapi cukup membantu sebagai cheerleader :D). LPKM, selain telat ngasih pengumuman, juga belum siap ngocorin dana penelitian (konon dana dari yayasan penyelenggara lomba belum sampe ke LPKM). Nah lho? Ini nih, penelitian ini khan ga bisa pak modal dengkul. Mikir dong, masa harus ngesot dari Bandung ke Pelabuhan Ratu sambil bawa kotak Takahashi?? Akhirnya LPKM ngasih solusi alternatif: kalian bikin proposal peminjaman dana dulu aja...

Trus dananya bisa keluar secepatnya, pak? Si bapak nyengir miring: "Ehm, bikin proposalnya saja dulu". Mehek! Berita gawat, gawaaat...

Comments

Edwards said…
Hahaha... eta mah duit disita isilop kayaknya...
Tapi rapat dulu lah kita. Ah... dasar ga serius nih penyandang dana. Kacau kali pun...
Anonymous said…
Aaargh.. mangkenye, nyari duit itu yang halal :P

Popular Posts